Keluaran 3:1
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba
1 Yitro,
mertuanya, imam di Midian.
Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung
Allah, yakni gunung Horeb.
Keluaran 17:6
17:6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb;
haruslah kaupukul
gunung batu
2 itu dan dari dalamnya akan keluar air,
sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
Keluaran 19:1
TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai
19:1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir,
mereka tiba di padang gurun Sinai
3 pada hari itu juga.
1 Full Life: MUSA, IA BIASA MENGGEMBALAKAN KAMBING DOMBA.
Nas : Kel 3:1
Pendidikan di istana Firaun saja tidak memadai untuk memperlengkapi
Musa bagi pekerjaan Tuhan. Menyendiri bersama Allah dan empat puluh tahun
pembinaan dan penderitaan ketika menggiring kambing domba di padang gurun
juga diperlukan untuk mempersiapkannya bagi tugas mendatang menggembalakan
Israel melalui gurun itu (bd. 1Kor 2:14).
2 Full Life: KAUPUKUL GUNUNG BATU.
Nas : Kel 17:6
Di dalam PB, gunung batu ini disamakan dengan Yesus Kristus, sumber
air kehidupan (1Kor 10:4). Seperti batu karang itu dipukul, demikian
pula Kristus dipukul oleh kematian di kayu salib (Yes 53:5).
Sebagaimana Kristus menjadi sumber berkat bagi Israel, Dia juga merupakan
sumber berkat dan pemberi Roh Kudus bagi gereja (bd. Mazm 105:41;
Yes 53:4-5; Yoh 7:37-38; 20:22; Kis 2:1-4).
3 Full Life: PADANG GURUN SINAI.
Nas : Kel 19:1
Pasal Kel 19:1-25 mencatat penetapan perjanjian Allah dengan
bangsa Israel di Gunung Sinai. Perjanjian itu adalah perluasan dari
perjanjian dengan Abraham dan keturunannya
(lihat cat. --> Kej 15:6;
lihat cat. --> Kej 15:18;
lihat cat. --> Kej 17:7;
lihat cat. --> Kej 22:18).
[atau ref. Kej 15:6,18; 17:7; 22:18]
- 1) Perjanjian ini berlandaskan perdamaian Israel sebelumnya dengan
Allah dan persekutuan yang tak henti-hentinya dengan-Nya. Perjanjian ini
merumuskan syarat-syarat yang dengannya Israel akan tetap menjadi milik
Allah, terus tinggal di dalam berkat-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya
bagi bangsa itu (lih. Kej 12:2-3; 26:4).
- 2) Allah bermaksud agar Israel menjadi bangsa yang unik, terpilih, dan
terpisah untuk Allah demi maksud ini. Umat itu harus menanggapi dengan
ketaatan dan rasa syukur kepada Allah serta berusaha memelihara
perintah-perintah yang ada dan dengan mempersembahkan korban-korban yang
ditentukan oleh perjanjian Allah. Sebagai akibat, mereka akan tetap
menjadi umat Allah yang khusus (bd. Am 3:2; 9:7) -- kerajaan
imam-imam yang kudus dan tidak bercacat
(lihat cat. --> Kel 19:6;
[atau ref. Kel 19:6]
lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).